INCEK.ID – Hutama Karya menargetkan ruas tol Indrapura-Kisaran rampung akhir tahun ini. Bagi pengendara yang melintasi jalan ini, jarak tempuhnya terpangkas 2 jam dari kota Medan.
“Proyek yang dimulai sejak Februari 2020 lalu, terancang dengan kecepatan 100 km/jam. Ini akan mempercepat waktu tempuh dari Medan menuju Kisaran dari awalnya 4 jam bisa terpangkas separuhnya. Melalui tol ini juga akan mempersingkat akses masyarakat dari Bandara Kualanamu, Medan menuju Kisaran,” kata Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, Senin (7/8/2023).
Saat ini progres pengerjaan fisik Jalan Tol Indrapura-Kisaran terdiri 2 seksi dengan progres total 87,49%, dan progres pengadaan lahan mencapai 99,59%. Seksi 1 Indrapura-Limapuluh sepanjang 15,6 km sudah mencapai 98% sehingga sudah terlaksanakan Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Sementara Pekerjaan selama 3 hari, dari Senin (31/7/2023) hingga Rabu (2/8/2023) lalu. Sementara untuk pembangunan Seksi 2 Limapuluh-Kisaran sepanjang 32,15 km juga terus berprogres mencapai lebih dari 80%.
Baca juga: Subholding Pelindo, SPMT Resmi Operasikan 8 Terminal Baru Dari Aceh Hingga Nusa Tenggara
Koentjoro menjelaskan, Hutama Karya berusaha untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengendara yang menggunakan jalan tol ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka telah memasang CCTV VMS (Video Management System) yang menggunakan teknologi digital fiber optik.
Beragam fasilitas pendukung juga akan menunjang jalan tol ini. Seperti 1 Junction, 2 Simpang Susun, 2 Rest Area, 2 Gerbang Tol.
Pengembangan Tol Trans Sumatera
Penyelesaian jalan tol ini merupakan bentuk nyata komitmen Perusahaan dalam mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) secara berkelanjutan.
Pengerjaan tol Indrapura-Kisaran menggunakan berbagai teknologi digital construction. Diantaranya survei digital dengan Fotogrametri, Load Scanner atau sistem pemindaian dengan menggunakan sinar laser untuk mengukur muatan kendaraan secara akurat dan cepat.
Building Information Modelling (BIM), Common Data Environment (CDE) atau sistem pemindaian informasi data dari software BIM dengan mengadopsi teknologi cloud.
“Penerapan sejumlah teknologi konstruksi berbasis digital ini tidak hanya dapat melakukan pekerjaan secara efisien dari segi biaya dan waktu. Tapi output yang dihasilkan akurat dan tepat mutu,” tutup Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro.
Sebagai informasi, sejumlah strategi terlaksanakan untuk mengakselerasi pembangunan jalan tol ini. Sejumlah pelaksanaan pekerjaan pada lokasi yang sudah bebas dan mendatangkan material alam dari sumber Quarry berizin. Variatif untuk stok material pada lokasi-lokasi lahan yang sudah bebas, serta menambah jam kerja dan manpower untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan khususnya pada Seksi 2.
Harapan terhubungnya jalan tol ini dapat memberikan efek multiplikasi. Mendorong daya saing Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui konektivitas jaringan jalan yang akan bertambah,. Kemudian dampak ekonomi sektor pariwisata, dan perkebunan yang akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 411,5 km dan 610 km ruas tol Operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh antara lain, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km). Kemudian Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km),.
Selnjutnya Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2–6 (50 km) serta Tol Binjai-Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km).