USTADZ Abdul Somad dan keluarganya mengalami situasi yang tak mengenak di Singapura. UAS dideportasi dan sempat ditahan dalam ruangan berukuran 1×2 meter oleh otoritas setempat tanpa alasan yang jelas.
Dalam unggahan sebuah video di media sosial, UAS membenarkan peristiwa tersebut. Kunjungannya ke negara itu, tak lain hanya sekedar berlibur.
“Info bahwa saya di deportasi dari imigrasi Singapura itu betul, bukan hoaks,” kata UAS melansir dari chanel YouTube Hai Guys Official, Selasa (17/5/2022).
UAS kemudian merinci kronologis pendeportasian tersebut. Saat itu ia bersama keluarga berangkat dari Batam pada hari Senin, 16 Mei 2022, sampai di Pelabuhan Tanah Merah pukul 13.30 WIB.
“Saya berangkat dengan sahabat saya. Dia bawa istri dan anaknya satu dan anak kecil laki umur 4 tahun. Kemudian saya bawa istri dan Sami anak saya,” jelas UAS.
Melansir dari Ustadz Hilmi Firdausi melalui Twitternya, UAS mengungkapkan, setelah masuk pelabuhan, petugas mengamankan UAS dari keramaian dan membawanya ke sebuah ruangan. Begitu juga dengan keluarga dan teman UAS yang hampir ke luar pelabuhan, petugas pun turut mengamankannya.
Kemudian UAS di masukkan ke dalam ruangan berukuran 1×2 meter beratap jeruji. Sementara istri UAS dan rombongan berada di dalam ruangan lain.
“Pukul 17.30 (WIB) UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam dengan feri terakhir,”
“Tidak ada wawancara. Tak ada minta penjelasan. Tidak bisa menjelaskan ke siapa. Apakah Singapore sudah berubah menjadi negara mempekerjakan robot? Atau efek covid 2 tahun?” jelas UAS dalam pesan tersebut.
UAS Mintas Penjelasan Singapura Alasan Dideportasi
Abdul Somad mengungkapkan tujuannya ke negeri jiran bukan dalam misi dakwah, melainkan hanya sekedar berlibur.
“Dalam rangka libur. Inikan kebetulan hari libur. Kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dengan Singapur,” ujarnya.
Hingga saat ini UAS masih merasa bingung dan belum dapat menjelaskan alasan dideportasi. Ia meminta kepada pemerintah Singapura melalui konsulatnya di Jakarta untuk menjelaskan kenapa dideportasi.
“Kenapa? Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS, atau bawa narkoba? Itu mesti dijelaskan,” ujar UAS sambil menunjukkan dokumen perjalanannya.