AKTIVITAS keseharian selama bulan Ramadan bagi sebagian masyarakat, tentu ada yang berkurang dan bertambah intensitasnya. Ada kegiatan yang bisa membatalkan puasa, namun ada pula jika melakukannya dinilai sah, tapi tidak mendapatkan pahala atau sia-sia.
Berpuasa umumnya menjaga diri dari perbuatan sia-sia dan melatih kedisiplinan individu dan lingkungan sekitar. Termasuk menjaga hawa nafsu agar dengan menjaga ketentuan hukum berpuasa.
Kegiatan rukum Islam ketiga ini tidak hanya sekedar menahan dahaga dan rasa lapar. Banyak faktor yang harus terjaga dengan baik agar puasa berkualitas mendapatkan pahala.
Makruh adalah salah satu status hukum dalam agama Islam. Satu perbuatan yang dibenci, jika mengerjakannya tak berdosa namun dianjurkan lebih baik untuk meninggalkannya.
Saat menjalankan puasa, hal yang berkaitan dengan makruh ini sering dilakukan dengan secara sengaja. Tentunya akan mengurangi kesempurnaan pahala tersebut.
Ini kegiatan makruh saat berpuasa yang sering dilakukan,
mengutip dari dari Buku Siswa Fikih Pendekatan Kurikulum 2013.
Baca juga: Tantang Puasa 30 Hari, Gadis Inggris Penggemar Pesta dan Alkohol Mendapat Hidayah
1. Makruh Berpuasa Cicipi makanan di ujung lidah
Kegiatan ini pada umumnya dilakukan kaum ibu. Ketika memasak makan untuk santapan berbuka puasa atau memasak. Untuk merasakan khas masakan tersebut, pastinya akan mencicipinya dengan menggunakan ujung lidah.
Mengutip dari laman Kemenag.go.id, seperti yang disebutkan Syaikh Al-Syarqawai dalam kitab Hasyiyatusy Syarqawi ‘ala Tuhfah Al-Thullab berikut, hukumnya makruh.
Perkara makruh saat berpuasa adalah mencicipi makanan karena memunculkan kekhawatiran makanan tersebut sampai ke tenggerokan. Hal dikhawatirkan jika makanan tersebut, walau secuil dapat jalan masuk ke tenggorokan lantaran begitu dominannya syahwat.
2. Kumur-Kumur
Hati-hati saat berwudhu atau ketika mandi dalam berpuasa. Terlebih lagi, terdapat niat jika berkumur dapat menghilangkan dahaga.
Berkumur-kumur terlalu lama menimbulkan kekhawatiran air bisa saja tertelan masuk ke dalam tenggorokan.
3. Mandi Secara Berlebihan
Lakukanlah kegiatan mandi ini saat menjelang sahur atau sesudah santap sahur sebelum masuk waktu imsak. Namun tidak ada larangan mandi pada siang hari karena tujuannya positif. Hanya saja dilarang melakukannya secara berlebih.
Apalagi saat berpuasa dengan suhu cuaca yang sangat panas. Ada alasan untuk menyegarkan badan dan kondisi tubuh saat berpuasa kembali segar.
Jangan lakukan secara berlebihan karena akan mengurangi kesempurnaan pahala berpuasa. Kekhawatiran muncul, jika melakukannnya secara berlebihan dapat membuat air tidak sengaja masuk ke dalam mulut.
4. Menyikat Gigi
Seperti halnya mandi, menyikat gigi dengan pasta gigi baiknya lakukan setelah bersantap sahur sebelum masuk waktu imsak.
Pasta gigi memiliki rasa ketika memasukkannya ke dalam mulut
Hal ini, karena rasa dari pasta gigi dikhawatirkan akan tertelan.
Selain itu, memasukkan benda ke dalam mulut saat berpuasa juga dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa.
5. Berlama-lama Tidur
Kondisi fisik selama berpuasa umumnya mengalami lemas. Hal ini membuat kita memilih untuk tidur.
Jangan tidur terlalu lama saat berpuasa karena akan menjadikannya makruh jika tidur dari pagi hingga sore. Pasalnya, orang-orang yang tidur tidak menghadapi cobaan hawa nafsu.
6. Membayangkan Hal Yang Mendatangkan Syahwat
Mengendalikan nafsu adalah hal pokok ketika menjalani puasa, termasuk nafsu syahwat.
Mebayangkan susuatu yang syahwat atau mesum dapat merusak kesempurnaan pahala puasa. Hal ini khawatir dapat mendorong tubuh mengeluarkan mani. Ini termasuk bagi pasangan suami isteri yang berciuman.
7. Kumpulkan Liur dan Menelannya
Rongga mulut kita tak terlepas dari cairan yang namanya liur. Nah, jika tedapat kesengajaan mengumpulkannya dalam rongga mulut, kemudian menelannya tentu akan makruh.
Kegiatan ini makruh karena mengurangi pahala puasa dan dapat menimbulkan batalnya puasa.
8. Berenang
Berenang sama halnya dengan mandi berlebihan. Resiko masuknya air ke mulut dan hidung lebih besar.
Baiknya lakukan kegiatan berenang ini setelah berbuka puasa atau hari-hari lain selain bulan Ramadan.
9. Emosi dan marah
Emosi yang bercampur dengan kemarahan adalah bagian tidak terkendalinya hawa nafsu kita. Tentunya dapat mengurangi kesempurnaan pahala puasa dan tidak mendapat pahala.