MARAK podcast ucap makian atau menggunakan kata-kata tak pantas oleh pembicaranya di berbagai platform media sosial. Bahkan kata-kata kasar itu seolah sudah menjadi bentuk keakraban dan menganggapnya wajar.
Keresahan ini terungkap dari Ustadz Hilmi Firdausi, yang merasa kecenderungan untuk menggunakan kata-kata kotor semakin marak terucap secara bebas.
“Saya lihat memang ada kecenderungan hari ini kata-kata kasar menjadi bentuk keakraban,” kata Hilmi mengutip dari Twitter-nya @Hilmi28, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Tantang Puasa 30 Hari, Gadis Inggris Penggemar Pesta dan Alkohol Mendapat Hidayah
Namun Hilmi tidak merinci orang-orang yang dimaksud menggunakan kata-kata tersebut, baik itu komika, influencer, konten kreator atau sebagainya, mengucapkannya di ranah publik media sosial.
Hilmi hanya menyebut, kata-kata kotor itu tidak hanya terucap dari akun yang minim jumlah pengikut, tapi juga marak terucap dari podcast dengan jutaan viewer.
“Ungkapan maki-maki binatang, gob*** bahkan alat kelamin marak, bahkan di podcast dengan jutaan viewer,” cuit Hilmi pada kalimat berikutnya.
Baca juga: UAS Ajak Generasi Muda Jauhi Narkoba: Bagaimana Membangun Sumut Kalau Kalian Sakau
Ustadz yang dikenal dengan sebutan UHF inipun meminta kepada pihak-pihak tersebut, agar menggunakan kalimat atau bahasa yang pantas dalam candaan dalam podcast.
“Saya pribadi ga setuju. Mari kita kembali berbahasa santun apalagi di sosmed. Bercanda yang pas, tidak berlebihan,” ungkap nasehat Pengasuh Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah ini.
Sy lihat mmg ada kecenderungan hari ini kata2 kasar mnjdi bentuk keakraban…ungkapan maki2 binatang, gob*** bhkn alat kelamin marak bhkn di podcast dgn jutaan viewers. Sy pribadi ga setuju, mari kita kembali berbahasa santun apalagi di sosmed. Bercanda yg pas, tdk berlebihan ❤️🇮🇩
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) February 2, 2022