KALANGAN pencinta sepak bola dan pengusaha muda kota Medan, mendesak Eddy Rahmayadi dan Bobby Nasution mengembalikan kejayaan PSMS Medan. Kedua pemangku jabatan pemerintahan tersebut, diharapkan menjauhkan segala hal berbau politik.
Komitmen bersama ini pun terbangun dalam sebuah diskusi publik ‘PSMS Reborn’. Dengan mengusung tema, Peran Pemuda dalam ‘Tata Kelola PSMS dengan Lebih Meningkatkan Mutu dan Profesionalisme.’
“Harapan kita bersama, Askot Kota Medan, pengusaha muda, pemerhati, mantan pemain, pengurus klub, suporter dan insan pers saat ini PSMS bisa dikelola secara bersama oleh bapak Gubernur dan Walikota Medan.”
“Agar ke depan PSMS bisa lebih profesionalitas dan menjadi klub industri hingga mampu kembali ke era jayanya lagi. Dan ini menjadi mimpi kita bersama,” kata Ketua Askot, Iswanda Nanda Ramli.
Nanda menjadi salah satu pemateri dalam sesi temu pers yang berlangsung di Stadion Kafe Teladan Medan, akhir pekan lalu, Sabtu (12/2/2022) sore.
Dukungan juga datang dari Ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut, Ade Jona Prasetyo. Ia datang sebagai pemateri dari kaum pengusaha muda.
PSMS Reborn, Tak Ada Lagi Ego Sektoral
Jona berharap tidak ada lagi ego sektoral dan lain apapun demi memajukan bersama klub sepakbola tercinta PSMS Medan.
“Ini bentuk strategi yang nantinya akan kami bahas sebagai calon investor dan kawan-kawan pengusaha semua.”
“Tapi yang pasti sekarang ini kami dari pengusaha muda, berharap wakil ketua umum DPP HIPMI. Bobby juga adalah bapak Walikota Medan untuk dapat mengambil langkah yang tepat untuk bisa mengelola PSMS ini ke depan.”
“Kami HIPMI taat dengan senior kami HIPMI juga sifat saling bergotong royong bersama demi memajukan industri sepakbola yang ada di Kota Medan,” kata Jona.
“Jadi 2022 ke depan diharapkan menjadi momentum kebangkitan PSMS Medan dan ini adalah harapan kita bersama,” sambungnya.
Ia mengatakan, jika Edy Rahmayadi membuka lebar tangannya, tidak menutup kemungkinan keinginan mulia ini akan terwujud.
“Makanya kita ini harus solid supaya bapak gubernur mau mendengar aspirasi terhadap kaum-kaum muda yang ingin membuat suatu perubahan yang lebih baik terhadap klub sepakbola di Kota Medan, khusunya PSMS Medan,” ujarnya mengakhiri.
Diskusi publik ini juga turut menghadirkan sejumlah pemateri seperti Tumsila sebagai mantan pemain yang membawa kejayaan PSMS era 1967-1971, perwakilan SIWO Sumut, Deking, dan dipandu moderator Nata Simangunsong yang juga pernah menjabat Mantan ketua Suporter PSMS.