BEBERAPA hari ini pihak kepolisian Brasil mengungkap sindikat perdagangan organ manusia yang dikirim ke Singapura. Inromasi ini semakin heboh karena pemesanan diduga dilakukan salah seorang desainer Indonesia, Arnold Putra.
Kepolisian Brasil telah membongkar sindikat perdagangan organ manusia. Potongan tubuh itu polisi sebut pesanan dari desainer Indonesia.
Paket potongan tubuh manusia itu, terlanjut dikirim ke Singapura.
Kasus ini ramai menjadi perbincangan warganet mengenai sosok seorang desainer Indonesia, Arnold Putra.
Arnold Putra memang seorang perancang busana yang cukup kontroversial. Ia pernah membuat karya sebuah tas berbahan baku tulang belakang manusia dan lidah buaya pada 2016.
Karyanya itu memicu kemarahan publik.
Karya tersebut ia bandrol dengan harga $5000 atau sekitar Rp 71,7 juta dan, karena hanya ada satu barang di dunia.
Desainer ini menjelaskan soal karya tersebut, lewat akun Instagram pribadinya. Bahan tas tangan yang terbuat dari tulang belakang seorang anak yang mengalami penyakit osteoporosis.
“Alligator tongue basket bag. Handle made of an entire child’s spine who had osteoporosis. Collection: Amitayus, Made in Los Angeles,” tulis Arnold pada unggahan foto yang ia bagikan pada 26 September 2016 silam.

Desainer Indonesia Terlibat, Profesor Anatomi Jalani Pemeriksaan
Kembali ke penangan kasus perdagangan organ manusia. Awal penyelidikan setelah polisi Brasil menggerebek laboratorium di Amazonas State University (UEA). Polisi mendapatkan tersangka utama yang merupakan profesor anatomi kampus tersebut.
Baca juga: Perancang Busana Indonesia, Kenalkan Seragam Pemuda Pancasila di Paris Fashion Week 2022
“Laboratorium anatomi melakukan ekstraksi cairan tubuh,” kata pernyataan polisi, mengutip dari laman Vice.
Profesor laboratorium itu, saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Jika kasus ini terbukti, ancaman 8 tahun akan menantinya.
Saat melakukan penggeledahan, FBI dan polisi setempat menemukan hal yang mengerikan. Mereka mendapati organ-organ manusia yang diawetkan dengan bahan-bahan silikon dan eksposi.
Bahan-bahan ini sebagai pengganti cairan dan lemak tubuh agar organ tetap awet.
Kepolisian Brasil mengungkap, mereka mendapati adanya indikasi paket berisi tangan dan tiga plasenta manusia dikirim dari Manaus, Brasil ke Singapura.