INCEK.ID – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat merasa geram karena NTT tergolong sebagai provinsi termiskin tertinggi ketiga di Indonesia. Menurutnya, NTT sebenarnya memiliki potensi yang kaya melalui sumber daya alamnya, namun pemanfaatannya belum optimal.
“Saya selalu bilang, bukan ini provinsi miskin tapi kekayaannya belum tekerjakan. Karena itu, dia (NTT) belum kaya, bukan dia (NTT) miskin,” kata Gubernur Viktor mengutip detik.com, saat menghadiri perayaan Badan Pangan Nasional ke-2 yang digelar di Kota Kupang, NTT, Sabtu (12/8/2023).
“Ya kenapa belum dikerjakan? Karena pemimpinnya tolol,” tegas Viktor.
Informasi lebih lanjut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa persentase penduduk yang hidup dalam kondisi miskin di Indonesia mencapai 9,57 persen pada bulan September 2022. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,03 persen poin berbandingkan dengan persentase pada bulan Maret 2022.
Secara jumlah, jumlah penduduk yang hidup dalam kemiskinan mencapai 26,36 juta orang per bulan September 2022.
Baca juga:
– Ini Penyebab Guru dan Pendidik Non-PNS Tidak Mendapat Insentif dari Pemerintah
– Insentif Guru Non-PNS Rp3,6 Juta Bakal Cair, Begini Cara Mendapatkannya
NTT Provinsi Termiskin
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang melansir oleh CNN Indonesia, terdapat lima provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia pada bulan September 2022, berdasarkan persentase penduduk miskin.
Papua menjadi provinsi tingkat kemiskinan tertinggi dengan persentase sebesar 26,8 persen. Angka ini mengalami peningkatan dari angka pada bulan Maret 2022, sebesar 26,56 persen.
Pada peringkat kedua, terdapat Provinsi Papua Barat dengan persentase penduduk miskin sebesar 21,43 persen. Angka ini mengalami kenaikan dari angka pada bulan Maret 2022, yang sebelumnya mencapai 21,33 persen.
Kemudian pada posisi ketiga tingkat kemiskinan tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Persentase penduduk miskin mencapai 20,23 persen pada bulan September 2022. Angka ini juga mengalami peningkatan dari bulan Maret 2022 yang sebelumnya mencapai 20,05 persen.
Maluku menempati peringkat keempat dengan persentase penduduk miskin sebesar 16,23 persen pada bulan September 2022. Angka ini mengalami peningkatan dari bulan Maret 2022 yang sebelumnya mencapai 15,97 persen.
Sementara peringkat kelima, terdapat Provinsi Gorontalo dengan persentase penduduk miskin sebesar 15,51 persen pada bulan September 2022. Angka ini mengalami peningkatan dari bulan Maret 2022 yang sebelumnya mencapai 15,42 persen.
Data BPS juga mengungkap, garis kemiskinan nasional pada bulan September 2022 mencapai Rp 535.547 per kapita per bulan. Angka ini terdiri dari komponen garis kemiskinan untuk kebutuhan makanan sebesar Rp 397.125 (74,15 persen), dan garis kemiskinan untuk kebutuhan non-makanan sebesar Rp 138.422 (25,85 persen).
Pada periode yang sama, rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin di Indonesia adalah 4,34 orang. Oleh karena itu, garis kemiskinan rata-rata per rumah tangga miskin adalah sebesar Rp 2.324.274 per bulan.