BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serahkan Rp500 juta dana siap pakai yang diperuntukkan bagi korban bencana alam abrasi panyak di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Selain dana siap pakai Rp500 juta, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik. Yakni, beras 5 kg 300 karung, air mineral 300 dus, mie instan 300 dus, rendang 300 bungkus, ikan sarden 30 dus, matras 250 buah dan selimut 500 buah.
Penyerahan langsung diberikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada Bupati Kabupaten Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar. Suharyanto mengapresiasi Pemkab Minahasa Selatan atas langkah cepat dalam penanganan bencana abrasi yang melanda pesisir Pantai Boulevard Amurang, pada Rabu (15/6/2022).
Suharyanto mengatakan bahwa upaya pemerintah daerah mulai dari penetapan status tanggap darurat, pembentukan posko darurat, pembukaan lokasi pengungsian, evakuasi masyarakat terdampak, pengoperasian dapur umum dan fasilitas lainnya.
“Yakinkan betul bahwa pengungsian bukan hanya tempat, tetapi juga kebutuhan dasar bagi para pengungsi ini yakinkan betul terpenuhi,” ungkap Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Abrasi Pantai di Kantor Bupati Minahasa Selatan.
353 Warga Mengungsi, Korban Abrasi Terima Dana Tunggu Hunian
BNPB akan memberikan dukungan berupa dana tunggu hunian yang dapat digunakan masyarakat untuk menyewa tempat tinggal sementara, sampai hunian tetap yang baru terbangun.
“Bagi para pengungsi akan mendapatkan bantuan dari pusat yang namanya dana tunggu hunian,” jelas Suharyanto.
Guna mendukung pelaksanaannya, Suharyanto meminta kepada jajaran Pemkab Minahasa Selatan segera mendata seluruh masyarakat yang terdampak.
Pemerintah setempat juga diharapkan mengambil kebijakan untuk penyediaan lahan hunian baru bagi masyarakat terdampak maupun yang terancam abrasi pantai.
Suharyanto mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), guna penyediaan tempat tinggal seperti warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
“Saya akan minta bantuan ke Kementerian PUPR saja biar cepat. Mereka sudah punya prototipe seperti yang sudah ada bagi warga lereng Semeru,” jelas Suharyanto.
Berdasarkan data perkembangan kaji cepat bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan per Jumat (17/6/2022), ada sebanyak 353 warga yang mengungsi.
Adapun kerugian materiil yang dihimpun sebanyak 31 unit rumah rusak berat, 1 jembatan rusak berat, 5 unit cottage terdampak, 1 unit kafetaria, dan kawasan destinasi wisata juga turut terdampak.***