IQBAL Ramadahan dan El Rumi mengungkapkan rasa kecewa terhadap band yang mereka gemari, The 1975. Pasalnya, aksi sang vokalis Matty Healy mencium sang basis yang juga seorang lelaki, saat manggung di Good Vibes Fest, festival musik di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 22 Juli lalu.
Tidak hanya berciuman sesama jenis, Maty juga mengkritik Undang-undang anti LGBT di Malaysia saat aksi panggungnya. Aksi inilah yang memicu Iqbal dan El Rumi berhenti jadi penggemar band The 1975.
Menurut Iqbaal Ramadhan, aksi Healy sudah sangat kelewatan. Kekecewaan tersebut ia luapkan melalui akun Twitternya, dengan mengumumkan bahwa telah berhenti menjadi penggemar band tersebut.
“Gak ada justifikasi apa pun untuk semua aksi yang mereka lakukan. Both on stage and the post performance. Very tone-deaf, disrespectful dan cringe mentok. Can’t believe the day has come but officially no longer a fan👎👎👎👎👎 #jametttttttttttttihilih,” tulis Iqbaal.
Kicauan Iqbaal tersebut menarik perhatian sejumlah netizen. Salah satu di antara mereka menyatakan bahwa ia langsung teringat pada Iqbaal ketika aksi Healy menjadi perbincangan.
“Pas lihat kasusnya langsung ingat kamu karena suka mereka….😨” tulisnya.
Mantap Berhenti Jadi Penggemar
Setelah itu, Iqbaal memberikan balasan atas komentar netizen tersebut. Pria berusia 23 tahun itu mengungkapkan bahwa keputusannya untuk berhenti menjadi penggemar The 1975 merupakan langkah yang tepat.
“Keknya semua tau ogut tadinya ngefans berat sama mereka. But the only right thing to do now is hold the band accountable and no longer support the band. Take this as you please,” balas Iqbaal.
Baca juga: The 1975 Ciuman Saat Manggung di Malaysia, Konser di Indonesia Dibatalkan
Tak Menghormati Budaya Lokal
Tidak hanya Iqbaal yang merasa kecewa terhadap aksi Healy, El Rumi, yang juga merupakan salah satu penggemar The 1975, juga menyuarakan kekecewaannya. Melalui unggahan di akun Instagramnya, El menyatakan bahwa Healy seharusnya bisa menghormati budaya dari negara yang ia kunjungi.
Situasi ini menjadi sorotan banyak penggemar setia band tersebut, dan terus menjadi perbincangan di media sosial.
“However, apa yang dilakuin Matty di Good Vibes Fest di Malaysia adalah hal yang tidak senonoh dan sangat tidak etis, apalagi melakukannya di negara yang mayoritas Muslim. Harusnya dia bisa respect dengan culture negara yang sedang dia pijaki,” tulis El.
Menurut pria berusia 24 tahun tersebut, ada banyak cara yang bisa mengekspresikan pemikiran ketika berada di atas panggung. Namun, menurut El, tindakan Healy sudah mencapai titik tidak bisa mendapat toleransi lagi.
El menegaskan bahwa apapun bentuk ekspresi, seorang seniman harus tetap menghormati nilai-nilai dan budaya dari negara yang mereka kunjungi. Tindakan yang melanggar atau menyinggung nilai-nilai tersebut tidak dapat dianggap sebagai bentuk seni yang sah atau menguntungkan.
“There are many ways to express your views on your music stage, but that one is Intolerable (especially di negara yang mayoritas Muslim),” tulis El.
Kekecewaan El atas perilaku Healy terus mendapatkan dukungan dari para penggemar The 1975 yang lain, yang juga menginginkan tanggung jawab dan kesadaran dari band tersebut dalam melakukan penampilan di berbagai negara.