SEDIKITNYA 1.000 orang dilaporkan meninggal dunia dan 1.600 lainnya terluka menjadi korban gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Afghanistan, Rabu (22/6/2022).
Wakil Menteri Negara bagian untuk penanggulangan bencana, Maulvi Sharafuddin Muslim mengatakan, sejauh ini 1.000 orang telah tewas dan lebih dari 610 terluka dalam gempa tersebut, seperti dikutip Bakhtar News Agency dalam konferensi pers di ibu kota Kabul.
“Setidaknya 218 orang tewas dan lebih dari 300 terluka dalam gempa bumi di Paktika, distrik Giani saja. Sejauh ini, jumlah syuhada di Paktika telah mencapai 381,” cuit Abdul Wahid Rayan, pejabat dan direktur jenderal Taliban.
Gempa mengguncang provinsi perbatasan timur Khost dan Paktika menyebabkan kerusakan besar di daerah ini. Gempa ini dicap paling mematikan di Afghanistan dalam 20 tahun terakhir.
Para pejabat Afghanistan mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat karena puluhan orang berada dalam kondisi kritis.
“Saya mendapat laporan tragis dari provinsi asal saya Paktika, di mana ratusan orang tewas dan terluka dalam gempa bumi yang menghancurkan. Rumah-rumah hancur, dan orang-orang berada di bawah reruntuhan,” kata Khalid Zadran, juru bicara polisi di ibu kota Kabul.
“Tim bantuan dari Kabul telah mencapai daerah itu dan operasi penyelamatan sedang berlangsung. Semua organisasi bantuan harus mengarahkan bantuan mereka ke Paktika,” tambahnya.
Gempa Magnitudo 6,1 Afghanistan Guncang Pakistan dan India
Menurut Departemen Meteorologi Pakistan, gempa terjadi pada pukul 1.54 pagi waktu Pakistan (2054GMT), sekitar 44 kilometer (27 mil) dari kota Khost, pada kedalaman 50,8 km dan terletak 33 derajat 10 menit 90 detik lintang utara dan 69 detik.
Getaran juga dirasakan di wilayah bagian lain di Afghanistan, serta Pakistan dan India. Pejabat dari PBB mengatakan setidaknya 2 ribu rumah hancur di kawasan itu, dan setiap rumah biasanya dihuni 7 – 8 orang.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Taliban mengatakan penjabat perdana menteri mengerahkan barang-barang bantuan, termasuk tenda dan selimut, ke daerah-daerah yang terkena dampak. (anadolu).***