INCEK.ID – Migrant CARE melaporkan adanya dugaa penjara budak di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. Laporan itu terkuak setelah KPK melakukan penggeledahan dirumah tersebut, terkait keterlibatan dirinya dalam kasus suap pengadaan dan pengerjaan proyek di kabupaten tersebut.
“Laporan yang diterima Migrant Care, di lahan belakang rumah Bupati tersebut, ditemukan ada kerangkeng manusia yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya,” kata Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care Nur Harsono, Senin (24/12022).
Tim incek.id melakukan penelusuran pada sebuah chanel YouTube Info Langkat. Chanel yang dikelola Dinas Kominfo Kabupaten Langkat ini, menampilkan visual yang berisi sejumlah pria berada dalam ruangan tahanan.
Kuat dugaan, video inilah yang dimaksud Migrant CARE tentang adanya dugaan praktek perbudakan yang dilakukan oleh Bupati Langkat.
“Para pekerja ini dianggap telah mengalami eksploitasi yang diduga kuat merupakan praktik perbudakan modern,” ujar Nur.

Baca juga: Pasca OTT KPK, Ditemukan Kerangkeng Perbudakan Pekerja Sawit di Rumah Bupati Langkat
Dalam ruangan yang mirip penjara tersebut, terdapat sedikitnya 8 orang pria. Kondisinya terlihat sehat, namun seperti para tahanan.
Rencana Perangin Angin tampak melakukan pemantauan dan melakukan komunikasi bersama pria-pria dalam ruangan tersebut. Bupati menanyakan kondisi terkini dan kesehatan mereka.
Vidio ini juga berisikan wawancara yang dipandu oleh seorang host wanita. Bupati Langkat terlihat didampingi istri diwawancarai seorang host.
Wawancara mengangkat tema soal komitmen bupati membuat program memberantas narkoba di wilayah pemerintahannya. Host juga menanyakan soal rumah rehabilitasi yang dibangun di dalam rumah tersebut.
Bupati Langkat membantah kalau dirinya tidak membuat sebuah rehabilitasi, namun hanya sebatas pembinaan bagi masyarakat langkat yang menyalahgunakan narkoba.
“Itu bukan rehabilitas, itu adalah pembinaan yang saya buat selama ini untuk membina bagi masyarakat yang penyalahgunaan narkoba,” kata Bupati menajawab pertanyaan host.
Bupati mengakui, tempat pembinaan ini dibangun sudah 10 tahun lamanya. Artinya, tempat itu sudah ada sejak dia belum menjabat anggota DPRD Kabupaten Langkat maupun bupati.
Rencana Peranginangin mengklaim, sudah menyembuhkan setidaknya 2 hinga 3 ribu orang.
“Kurang lebih dua atau tiga ribu orang yang sudah keluar dari sini. Karena kami menerima di sini sekitar seratus orang tiap hari yang dibina,”
Pada akhir video, Bupati menyebut orang-orang yang berada di dalam ruangan merupakan para pencandu narkoba yang diantarkan keluarganya.
“Ada juga mereka memohon untuk dijadikan karyawan di sini,” kata bupati di akhir vidio.
Migrant CARE telah membuat laporan ke Komnas HAM tentang adanya perbudakan modern ini. Namun, mereka belum merinci hasil temuan yang mengejutkan tersebut.