Medan – Mebel Jepara sudah tidak diragukan lagi kualitasnya baik di dalam maupun di luar negeri. Selain menggunakan material bermutu tinggi seperti kayu jati, mebel Jepara juga memiliki desain yang khas.
Dengan ukiran yang indah, mebel Jepara tidak hanya menjadi furnitur yang memiliki nilai guna, tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi.
Tak heran, hingga saat ini mebel Jepara masih banyak diminati oleh konsumen dan para pengusaha mebel Jepara bertebaran di berbagai daerah salah satunya di Kota Medan.
Hal tersebut juga dikatakan Putra Nabolon. Owner Inti Jati Jepara ini menyebutkan, pasar mebel Jepara masih sangat menjanjikan di Kota Medan.
Hal ini dikarenakan, masih banyaknya masyarakat terutama warga Medan yang membeli mebel Jepara. Terutama di toko miliknya.
“Permintaan masih terus ada. Pengusaha mebel Jepara juga semakin banyak hadir di Medan. Ini
Menandakan, minat masyarakat untuk membeli masih ada,” ujar pria berusia 36 tahun ini Senin (10/1/2022).
Pria yang akrab disapa Putra Gondrong ini bercerita, membuka usahanya sejak tahun 2020 Sebelumnya, Putra selama ini banyak bekerja di event organizer. Dan sebagian besar waktunya tinggal di Jakarta.
Putra mengatakan, alasannya dirinya memilih buka usaha mebel Jepara di Sumut khususnya Medan, lantaran Medan merupakan kota terbanyak di luar Pulau Jawa yang membeli mebel Jepara.
“Saya asli dari Sumut, namun banyak menghabiskan waktu di Jakarta. Saya melihat permintaan Jepara di Medan ini tinggi, jadi saya inisiatif untuk buka toko di sini,” katanya.
Baca juga: Berburu Souvenir Keren Khas Sumatera Utara di Jegez Gallery Etnik
Bahan Baku Mebel dari Jakarta
Untuk produksi, Putra menyebut dirinya mengambil bahan baku yang sudah jadi dari Jakarta. Sedangkan di Medan, dia bersama 3 karyawannya hanya melakukan finishing.
Setiap bulannya, Putra mengaku bisa mengambil bahan baku sebanyak setengah truk berkisar 20 item.
Untuk kualitas mebelnya, Putra mengatakan mebel Jeparanya mempunyai kualitas terbaik karena menggunakan kayu perhutani atau sering disebut kayu TPK.
“Kayu jati TPK adalah kayu jati yang dikelola oleh perhutani mulai dari pembibitan hingga penebangan dan penjualannya. Kayu jati perhutani dikenal memiliki kualitas yang bagus dan berusia di atas 20 tahun dibanding jenis kayu jati rakyat yang berusia 10 tahun ke bawah. Boleh diadu dengan tempat lain,” kata Putra.
Di mebel miliknya, Putra menjual beraneka ragam mebel Jepara seperti lemari, tempat tidur, kursi tamu, meja makan, ukiran, relief, dan lainnya.
Untuk harga sendiri, Putra mematok harga furniture miliknya mulai termurah dari harga Rp 700 ribuan seperti tempat aksesoris.
“Kisaran harga rata-rata Rp2,5 juta sampai Rp15 juta. Ada juga yang sampai Rp40 juta. Tentunya kualitasnya terbaik,” sebutnya.
Bicara omset keuntungan selama membuka mebel Jepara.Putra menyebut pendapatan tidak cenderung pasti. Namun biasanya dia bisa mengantongi Rp20 juta hingga Rp30 juta sebulan. Sedangkan saat momen hari besar seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru, keuntungan bisa meningkat 50 persen.
“Jika hari besar bisa mencapai dia atas Rp50 juta. Untuk pembeli sendiri banyak dari PNS, pengusaha juga ada. Penjualan juga tidak hanya di Medan saja, namun juga hingga ke luar kota seperti Pekanbaru,” pungkasnya.
Inti Jati Jepara sendiri berlokasi di
Jalan Menteng VII, No 91, Kota Medan.