INCEK.ID – Korlantas Polri akan menerapkan kurikulum baru untuk ujian teori dan praktik pembuatan SIM C terbaru di beberapa Satpas Polda di Indonesia per Senin (7/8/2023) depan.
Meskipun demikian, pemohon SIM C tetap wajib mengikuti dua jenis ujian, yaitu ujian teori dan ujian praktik. Mengutip Kompas TV, Sabtu (5/8/2023), ujian praktik SIM C akan mengalami perombakan sehingga berbeda dengan yang sebelumnya.
Berikut bocoran ujian pembuatan SIM C terbaru.
1. Ujian Teori
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Yusri Yunus, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan materi kisi-kisi dalam format PDF. Sebelumnya, masyarakat tidak memiliki informasi mengenai materi dalam ujian teori.
Namun, kali ini, Polri telah mengambil langkah untuk memberikan panduan kepada pemohon SIM C dengan menyediakan buku panduan bergambar animasi dalam format PDF yang dapat diakses melalui aplikasi Polri SuperApp.
Buku panduan ini tidak hanya dapat dilihat di aplikasi tersebut, tetapi juga dapat ditemukan di bagian ruang pencerahan di berbagai Satpas Polda.
Korlantas Polri berkomitmen untuk menyebarkan buku-buku panduan ini di tempat-tempat umum serta transportasi umum, guna memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat.
Dengan adanya materi kisi-kisi dan buku panduan bergambar animasi ini, pemohon SIM C dapat lebih bersiap dengan baik sebelum mengikuti ujian teori, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk berkendara dengan aman dan bertanggung jawab di jalan raya.
2. Ujian teori berbentuk animasi
Dalam ujian teori SIM C yang baru, polisi akan menggunakan teknologi animasi untuk menyajikan pertanyaan-pertanyaan ujian. Materi kisi-kisi akan hadir dalam bentuk animasi interaktif yang lebih menarik dan berbeda dari ujian teori konvensional.
“Ada terobosan baru dari Kapolri, kalau dulu waktu ujian teori kami enggak tahu apa soalnya, lalu soalnya secara tertulis. Sekarang ini ujian teori dengan menggunakan teknologi,” kata Yusri di Satpas Polda Metro Jaya, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).
“Ujiannya berbentuk animasi. Misal teman-teman naik motor, di gambar animasi kartu ini lalu lihat ada orang menyeberang, apa yang harus Anda lakukan? apakah A tancap gas, atau B mengerem? Kalau masih ada yang jawab tancap, berarti orang mati,” imbuhnya sembari bergurau.
Yunus menjelaskan, isi dari ujian tulis terbaru adalah 100 persen sama dengan materi yang ada dalam buku panduan yang akan segera rilis oleh Korlantas Polri.
“Jadi sebelum mereka ujian teori, baca-baca dulu ini kemudian ada TV juga tentang bagaimana soal-soal dan cara mengisinya,” jelas dia.
3. Tes kesehatan jasmani dan psikologi
Selain itu, tes psikologi juga berlaku untuk mengukur aspek psikologis pemohon, seperti konsentrasi, respons, dan kemampuan mengambil keputusan, yang sangat penting untuk mengemudikan kendaraan dengan aman dan bertanggung jawab.
Korlantas Polri saat ini tengah menggodok aturan syarat administrasi berupa sertifikasi sekolah mengemudi.
“Untuk administrasi ada persyaratan kesehatan dan jasmani, lalu psikologi. Yang terakhir sementara kami godok aturannya persyaratannya sertifikasi sekolah mengemudi yang terakreditasi,” ujar Yusri.
4. Ujian praktik lebih mudah
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, mengklaim bahwa kurikulum baru ujian praktik SIM C kini lebih mudah daripada sebelumnya.
Korlantas Polri mengumumkan bahwa tidak akan ada lagi jalur zig-zag dan angka 8 dalam ujian praktik SIM C. Hal ini merujuk pada perombakan prosedur dan rute ujian praktik yang selama ini kerap menuai keluhan dari masyarakat.
“Sudah jauh mudah dan ini semua ada untuk memastikan mereka yang di jalan terampil, mengetahui aturan lalu lintas, dan berperilaku memakai jalan sebagaimana yang kami (Korlantas) harapkan,” ujarnya kepada awak media.
5. Simulasi ujian praktik SIM C terbaru
Ujian praktik kini akan dilakukan di area sirkuit berukuran 30×35 meter persegi. Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan lintasan zigzag dan angka 8, kini ujian praktik akan mengganti pola dengan bentuk huruf S.
terdapat 5 rintangan yang akan menjadi poin penilaian oleh tim penguji. Rintangan-rintangan tersebut adalah:
– Uji awal berangkat
– Tes mengerem dan berhenti di area yellow box
– Tes U-turn atau putar balik
– Uji berkendara di pola S
– Tes menghindari halangan dan berhenti.
Selain mengganti pola ujian praktik dengan bentuk huruf S dan menambah jumlah rintangan, Korlantas Polri juga memperlebar lajur sirkuit dari yang sebelumnya berukuran 200 centimeter menjadi 250 centimeter.