INCEK.ID – Belasan anak yaitm piatu di Medan, Sumatera Utara, keracunan makanan cepat saji. Tiga diantara anak-anak itu masih tergolong balita dan seorang dewasa juga menjadi korban.
Anak-anak yatim piatu ini berasal dari Yayasan Penyantunan Yatim Piatu Aceh Sepakat Darul Aitam Medan di Jalan Medan Area Selatan, Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area.
“Tadi sekitar pukul 10.00 WIB mereka dibawa ke Puskesmas,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Puskesmas Medan Area, dr Devrinawati , Sabtu (8/1/2022).
Devrinawati merinci jumlah korban sebanyak 15 orang dilarikan ke puskesmas. Seperti balita berusia 3 tahun, 13 anak-anak dan satu orang dewasa.
“”Anak-anak ada 14, termasuk satu umur 3 tahun dan satu orang dewasa. Totalnya, 15 orang.”
“Sudah kita obati dengan kondisi sudah stabil,” ungkap Devrinawati.
Anak Yatim Keracunan Akibat Makanan Cepat Saji
Dari pengakuan korban keracunan kepada petugas medis, Devrinawati mengungkapkan persitiwa terjadi pada Jumat (7/1/2022) malam. Mereka sempat mengkonsumsi makanan cepat saji, yakni Kebab.
“Muntah, tadi malam ada makan. tadi pagi, baru terasah. Malam tidak ada reaksi, pagi baru terasah beraksi. Mereka datang (ke Puskesmas) jam 10 pagi. Kalau pagi, mereka makan bisa. Tadi malam, mereka makan kebab, tapi tidak tahu dari mana,” ujarnya.
Devrinawati menjelaskan bahwa pasca keracunan makanan ini, pihak Puskesmas akan berkordinasi dengan pihak kelurahan setempat untuk mendatangi Panti Asuhan tersebut untuk mempertanyakan secara detail terhadap makanan apa yang dikonsumsi oleh belasan orang itu.
“Kita sudah mengumpulkan muntahnya itu, kalau memang kalau ada komplen (keluhan) lanjutan, entah kita periksa. Mungkin itu tindaklanjutnya,” jelasnya.
Devrinawati menambahkan bila dilakukan penanganan lanjutan terkait dengan peristiwa keracunan. Pihak Puskesmas akan berkordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan untuk pengecekan sempel makanan yang korban konsumsi.
“Untuk cek sampel makanannya, kalau di puskesmas gak ada. Mungkin kalau di dinas Kesehatan ada. Nanti kita koordinasi dulu ke Dinkes,” tambahnya.