INCEK.ID – Sosok Iswandi bin M Yakub alias Bang Long, kian populer seiring upaya pemerintah merelokasi 16 Kampung Tua di Pulau Rempang, Kota Batam. Relokasi untuk membangun proyek Rempang Eco Park tersebut mendapat penolakan warga, dan memunculkan sosok bernama Bang Long.
Nama Bang Long mencuri perhatian saat aksi ribuan warga Pulau Rempang berunjuk rasa menolak proyek tersebut di depan Kantor BP Batam. pada 7 dan 11 September 2023.
Aksi ribuan warga dan Bang Long memiliki tujuan yang jelas. Mereka mempertahankan tempat tinggal yang sebagian besar penghuninya adalah etnis Melayu.
Baca juga: Masyarakat Adat Rempang dan Ruang Hidupnya Terlindungi Undang-Undang
Bang Long tampil di depan dan memimpin aksi. Terlihat ramai dalam video yang beredar di media sosial, aksi tersebut ia lakukan dengan semangat yang membara.
Namun sayang, pria yang juga akrab disapa Awie ini, harus berurusan dengan kepolisian setampat. Ia diamankan bersama 43 orang atas dugaan provokasi.
Dalam sebuah video, polisi dan sejumlah aparat lainnya memboyong Bang Long bersama rekan-rekannya yang sudah buka baju. Namun ia terlihat tidak mau membuka baju.
Ia melawan sembari meneriakkan kata-kata yang membakar semangat perjuangan.
Merangkum informasi dari berbagai median, Iswandi bin M Yakub ternyata adalah kader Muhammadiyah. Awie juga tercatat sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fakultas Agama Islam (FAI) angkatan 2000.
Latar belakang organisasi dan alumni Muhammadiyah, membuat Awie atau Bang Long mendapat bantuan hukum Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY).
Proyek Rempang Eco City
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Pulau Rempang memiliki populasi sekitar 7.512 jiwa.
Pulau tersebut kini menari perhatian karena adanya proyek Rempang Eco City. Penggas proyek tak lain adalah PT Makmur Elok Graha.
Pemerintah telah memberikan izin pengelolaan lahan termasuk perairan seluas 17.000 hektar, dengan nilai investasi Rp 381 triliun hingga tahun 2080.
Jika proyek ini berjalan mulus, Pulau Rempang masa mendatang akan menjadi berbagai sektor industri, agrowisata, pemukiman, komersial, pariwisata, hutan, pembangkit listrik tenaga surya, dan sektor lainnya.