Karo mendominasi cabor Wushu Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2022 usai 7 pesandanya melaju ke final yang akan digelar di GOR Veteran, Selasa (1/11/2022).
Diantara pesanda Karo yang nelaju ke final dari kelas 48 kg putri atas Catrian Nadia br Ginting. Catrian ke final usai mengalahkan Adelia Tiara (Pematangsiantar).
Di final, Nadia akan berhadapan dengan Naomi Hutauruk (Asahan) yang mengalahkan Divi Saragih (Simalungun). Pesanda senior Dessy Sagala dari Karo juga memastikan tempat di final setelah menghentikan perlawanan Esterina Pasaribu (Humbahas).
Setelah Karo, Humbang Hasundutan menjadi kabupaten kedua yang paling banyak meloloskan atletnya ke final, yakni empat pesanda. Salah satunya, pesanda putri kelas 52 kg, Ursulla Simamora ke final setelah mengatasi perlawanan Agustina Sihotang (Toba).
Di final, Agustina akan berhadapan dengan Betri Manalu (Pematangsiantar) yang dinyatakan menang setelah lawannya Rosalinda Ginting tidak naik panggung.
Kontingen selanjutnya, Pematangsiantar 3 pesanda, Asahan dan Tapanuli Utara masing-masing dua atlet, sementara Medan, Simalungun dan Gunung Sitoli masing-masing meloloskan satu atlet.
Baca juga: Medan dan Taput Dominasi Hari Pertama Atletik Porprovsu 2022
11 Nomor Final Wushu Porprovsu Dipertandingkan
Laga hari kedua yang menyelesaikan babak semifinal, Senin (31/10/2022), harus digelar agak terlambat dari jadwal semula. Ini disebabkan, karena lantai Gedung Dispora Jalan Veteran kembali digenangi air yang merembes dari bawah.
Diduga ini akibat jeleknya drainase banggunan olahraga bersejarah Medan dan Sumut tersebut. Pertandingan Wushu, Selasa (1/11/2022) akan menyelesaikan pertandingan dengan mempertandingkan sebelas nomor final.
Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song melalui Heriyanto ketika dihubungi menyebutkan, persaingan wushu sanda di Sumut semakin ketat, karena kekuatan peserta kian merata.
“Karo sampai saat ini memang masih mendominasi. Namun beberapa atletnya, juga tersingkir di semifinal. Ini artinya, kekuatan peserta di kabupaten kota kian merata,” ujarnya.
Heriyanto berharap, cuaca kota Medan pada laga final tidak hujan, karena sejak dua hari berturut-turut pihak panitia harus sibuk mengepel lantai gedung akibat atap yang bocor, dan air merembes dari lantai jika hujan deras.***