Dua pewushu Sumatera Utara (Sumut), Harris Horratius dan Nicholas persembahkan medali perak di SEA Games XXXI/2021 di Cầu Giấy Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Sabtu (14/5/2022).
Harris dan Nicholas merupakan pewushu taolu binaan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI). Harris meraih medali perak dari nomor Nanquan putra dengan nilai 9.70, atau hanya selisih 0,01 dari Mohamad Hadi Salihin Roslan (Brunai Darussalam) yang mendapay poin 9.71.
Sedangkan medali perunggu diraih atlet tuan rumah Vietnam, Van Huu Nong nilai 9.69. Harris Horatius masih berpeluang menambah pundi medali, karena ia masih turun bertanding di nomor Nanqun, Minggu (15/5/2022).
“Mohon doa buat seluruh insan wushu di tanah air, semoga saya bisa meraih hasil lebih baik di nomor Nangun,” ujar Harris.
Sementara Nicholas berhak meraih perak nomor Taijijian (Taiji Pedang) setelah mendapat nilai 9.71. Medali emas nomor ini diraih Jub Kai Chan (Singapura) nilai 9.72, dan perunggu untuk Jones Llabres Inso Ligligen (Philipina) poin 9.70.
Hasil yang diraih Nicholas di nomor ini sudah cukup baik, sebab sehari sebelumnya di nomor Taijiquan (taiji tangan kosong), ia belum berhasil menduduki posisi tiga besar.
Baca juga: Musim 2022/2023, PSMS Medan Tanpa King
Dua Pesanda Putri Sumut Junita dan Ocha ke Final
Selain itu, dua pesanda putri asal Sumut, Junita Malau (Karo) dan Rosalina Simanjuntak (Simalungun), juga dipastikan minimal meraih perak, setelah memastikan diri lolos ke Final yang akan digelar Minggu (16/5/2022).
Junita yang bermain di Kelas 48 kg, pada laga semifinal secara menyakinkan menundukkan Jantakarn Monoban (Thailand), sementara Rosalina Simanjuntak (Kelas 52 kg putri) mengatasi perlawanan Phatt Dany (Kamboja).
Di laga final Minggu hari ini, kedua pewushu putri kebanggaan Sumut ini sama-sama bertanding melawan atlet tuan rumah SEA Games, Vietnam. Junita berhadapan dengan Nguyen Thi Chin yang di semifinal mengalahkan Divine Masadao (Philipina), sementara Rosalina Simanjuntak yang akrab dipanggil Ocha, menantang Ngo Thing Puo Nga.
Baik Junita maupun Ocha saat dihubingi via whatapp, mengaku senang bisa melaju ke final. Mereka mengaku, lawan yang akan dihadapi di final cukup berat.
Apalagi lawan mereka bertanding di hadapan publiknya sendiri. Namun Junita dan Ocha bertekad akan berjuangan hingga titip darah penghabisan.
“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia,” tulis Junita.